Nasibmu...nasibku GTT

"Kami sudah bersabar selama 3 tahun dalam mengurus kejelasan nasib kami agar diangkat sebagai PNS, hingga 12 kali kami dipimpong oleh BKN dengan bersusah payah melakukan dating ke Jakarta, tetapi ujung-unjungnya masih belum jelas," terang Wachid ketua FGTT yang berasal dari GTT (Guru Tidak Tetap) pada SMPN 1 Maduran kepada radarminggunews.tk, pekan lalu.

Itu adalah realita, bayangkan ada berapa ratusan bahkan ribuan GTT dilamongan yang masa baktinya sampai belasan tahun. Namun nasib mereka tak ubahnya seperti Umar Bakri. Kalo Umar Bakri memang pantas dalam kondisi seperti itu, namun kalau di jaman ini, apalagi kebutuhan yang semakin ngeri. Gak bisa dibayangkan jika kita GTT menghadapi kebutuhan dengan uang bulanan yang tak sampai 500 ribu.

Seperti kemaren, kami kira kurang fair dalam penerapan database...!! Kenapa kurang Fair..? Coba BKD dengan seksama meneliti, ada GTT yang baru 1 tahun sudah masuk data base dan sudah turun SK-nya pula. Dan jika BKD mau menengok kepelosok dengan hati nurani, berapa banyak GTT yang tetap setia mengabdi sampai belasan tahun..tanpa nasib yang pasti... Cobalah tengok daripada duduk dibelakang meja kantor...!!!

Saya hanya sekedar bersaran kepada pihak terkait,...alangkah baiknya jika GTT yang sudah mempunyai wiyata bakti yang lama diperhatikan, daripada perekrutan CPNS yang syarat dengan Kolusi....(suap menyuap)..Fakta...!!! SD...-+ 40 jeti..!!
Dan proses perekrutan PNS dari GTT diawasi dengan ketat agar tidak terjadi seperti kejadian Database kemaren....!! ada yg baru 1 tahun mengajar sudah ongkang-ongkang masuk...!!

-Safitri- GTT salah satu SMP di daerah Lamongan-